Aug 6, 2017

PPEJ 2017 : Persembahan Yang Terbaik Untuk Yang Teristimewa


PPEJ 2017 : Persembahan Yang Terbaik Untuk Yang Teristimewa - Yang namanya bocah itu selalu penuh rasa ingin tahu. Demikian juga dengan dua bocah kembar saya. Ketika sedang bercanda main kitik-kitik, mereka bertanya, kenapa kita punya pusar di perut? Kan jadi bikin perut kita gak halus. Bikin geli juga ketika dikitik-kitik. Belum lagi ketika lubang pusar kita kotor, susah bersihinnya. Lalu saya jelaskan kepada mereka kenapa harus ada pusar. Tali pusar adalah tempat mereka bisa menerima makanan, dan bisa bernafas ketika mereka masih di dalam perut.

Demikianlah yang saya ingat dari percakapan dengan dua bocah kembar tentang tali pusar atau plasenta. Tak disangka ilmu tentang tali pusar ternyata tak sebatas itu. Dari PRENAGEN Pregnancy Educational Journey (PPEJ) 2017 itulah saya tahu lebih banyak tentang tali pusar atau plasenta.

Aug 4, 2017

Mimpi Kecil Tentang Jepang Dalam Tokyo Bowl


MIMPI KECIL TENTANG JEPANG DALAM TOKYO BOWL - Dulu saya senang melihat gambar-gambar di kalender. Ibu sering dapat kalender dari distributor dagangannya. Di kalender itu terpampang pemandangan dari berbagai Negara. Di pojok kanan bawah biasanya tertulis keterangan gambar dan Negara asalnya. Saya, sering terpaku melihat pemandangan kota-kota di Jepang. Perpaduan cantiknya bunga Sakura, eksotiknya bentuk bangunan rumah di Jepang dengan tradisi yang elok dan mengagumkan. Sejak kecil saya punya mimpi untuk bisa bersekolah di Jepang.

Terkadang mimpi tak seindah kenyataan. Selesai menyelesaikan studi S1 saya mendapat kesempatan untuk tes beasiswa ke Jepang. Tapi orang tua tak mengijinkan. Bahkan untuk sekedar ikut tes saja ibu saya sampai memohon untuk tidak melakukannya. Biasanya ibu menentang keinginan saya dengan cara berbicara menggunakan intonasi yang keras dan tegas. Semakin keras dan tegas ibu melarang saya, maka semakin keukeuh keinginan saya untuk menentangnya. Kali ini berbeda. Ibu meminta saya dengan sangat lembut bahkan dengan nada yang memohon untuk saya tidak berangkat tes. Sayapun tak punya hati untuk menolaknya. Maka saya harus ikhlas impian saya gugur saat itu juga. Mungkin memang bukan rejeki saya untuk bisa bersekolah di Jepang.