May 31, 2016

Piknik Keluarga Ala Rach Alida Bahaweres

Siapakah Rach Alida Bahaweres. Saya mengenalnya sebagai sesama teman di group arisan link kelompok satu. Sebagai salah satu pemenang putaran arisa kali ini, terlalu banyak yang bisa diulas dari blog Lid Bahaweres ini.  Lid Bahaweres, begitu ia akrab disapa, adalah seorang jurnalis di Kompas TV. Kiprahnya sebagai seorang jurnalis tidak perlu diragukan lagi. Mulai dari wartawan freelance hingga menjadi coordinator liputan di Kompas TV ia geluti dengan senang hati. Menulis sudah menjadi bagian hidupnya. Maka tak heran, ditengah kesibukannya bekerja, blognya tidak pernah sepi dari tulisan. Dua hingga tiga kali dalam seminggu selalu saja ada yang baru di blognya.

Penyandang gelar S2 kriminologi FISIP UI ini selain aktif sebagai jurnalis, juga aktif sebagai pengurus AJI (aliansi Jurnalis Independen). Seorang istri sekaligus seorang ibu, jurnalis dan aktif di organisasi, Blogger aktif, bahkan menyelesaikan studi S2 ditengah kesibukannya. Bagaimana caranya membagi waktu ya?! Bagaimana tipsnya menulis dan mengisi blog ditengah kesibukannya ya?! Malu rasanya saya yang masih belum istiqomah mengisi blog. Suatu hari saya ingin berbincang tentang ini dan belajar dari Mbak Lid.

Keluarga Rach Alida Bahaweres
Nah, dengan kesibukan yang luar biasa tersebut, agar tetap waras tentu perempuan butuh Piknik dunk ya?! Piknik adalah cara termudah mengembalikan energi positif ke tengah-tengah keluarga. Nah kemana sih keluarga Rach Alida Bahaweres piknik? Ini beberapa rekomendasi yang saya culik dan saya rangkum dari blog www.lidbahaweres.com.

May 13, 2016

Semangat dan Kiprah Seorang Ibu Rumah Tangga

Membaca curhatan Anita di group arisan link tentang kesibukannya menjadi ibu baru dan “harus” resign dari pekerjaannya, membuat ingatan saya melayang.  Anita dulunya adalah seorang bidan di sebuah rumah sakit swasta di Pekanbaru. Ketika datang seorang lelaki melamar, maka hijrahlah ia ke Jakarta. Yang berarti mau tidak mau ia harus resign dari aktifitasnya sebagai bidan di Pekanbaru.  Berimigrasi ke Jakarta tak lantas menyurutkan niatnya untuk terus berkiprah di dunia kesehatan. Suaminya pun mengijinkannya untuk terus berkarir. Surat lamaran ia layangkan. Tak lama kemudian, panggilan wawancara dan beberapa tes tulis ia terima dari beberapa klinik dan rumah sakit. Namun ternyata Tuhan memberikan anugerah untuknya dalam bentuk yang jauh lebih indah. Belum sempat resmi diterima kerja, ternyata dua garis merah sudah muncul pada testpack di tangannya. Seperti yang kita tahu, tak banyak instansi yang bersedia menerima tenaga/karyawan baru yang sedang hamil.  Lantas surutkah langkahnya?!