Aug 7, 2015

Who Support Breastfeeding?

Sekarang sudah memasuki bulan Agustus. Sebagian besar teman-teman di wall facebook saya beramai-ramai merayakan World Breastfeeding Week. Karena sebagian besar teman-teman saya adalah para ibu-ibu dengan banyak cerita, maka timeline saya pun ramai oleh bahasan khas ibu-ibu.
Memasuki pekan ASI dunia inipun masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Kembali perang ASI vs Sufor seperti tak pernah ada habisnya. Ada yang mendukung pekan ASI dunia, ada yang adem ayem, ada pula yang merasa terintimidasi.

Saya bukan salah satu bagian dari ibu yang memiliki cerita sukses memberikan ASI. Saya tidak punya sertifikat ASI apapun. Saya juga tidak punya cerita pujian bertubi-tubi tentang kisah pemberian ASI untuk si kembar saya. Ya, karena saya hanya memberikan ASI eksklusif beberapa bulan saja, dan setelah itu dicampur dengan susu formula hingga Kira dan Kara WWL, Weaning With Love.  Sama seperti mama-mama yang memberikan susu formula ke anaknya, saya pun sempat menuai protes. Tapi saya bukan orang yang mudah surut langkah atau kecil hati ketika menuai caci maki dan kritikan. Demikian juga dalam perjalanan saya mengasuh Kira dan Kara. Saya hanya mampu memaklumi , mereka hanya tidak tahu apa yang saya lalui dan apa yang sudah saya perjuangkan. Juga tidak perlu menjadikan itu hal yang besar untuk menyurutkan langkah atau memusuhi kawan dan saudara. Kasih senyum saja lah yaaa.. Jangan lupa ucapkan terima kasih! Bagaimanapun juga kritik, cacian, makian, dan protes adalah salah satu bentuk perhatian bukan?!

Sekarang lanjut dengan pekan ASI dunia. Saya, salah satu ibu yang mendukung adanya pekan ASI dunia, meskipun saya tidak bisa memberikan ASI eksklusif untuk Kira dan Kara hingga 6 bulan. Buat saya, hal baik apapun, yang memang harus diperjuangkan, pasti akan saya dukung. Saya sadar sekali bahwa memberikan ASI atau bukan untuk buah hatinya adalah pilihan orang tua, hak seorang ibu. Keputusan memberikan ASI atau bukan, itu bukan sesuatu yang harus diperdebatkan. Saya adalah seorang ibu yang percaya bahwa ASI adalah salah satu nutrisi terbaik untuk bayi, maka saya akan menyarankan untuk memberikan ASI bagi siapa saja yang sedang hamil atau memiliki bayi. Entah nanti si Ibu ternyata hanya mampu memberikan ASI 1 tetes, 2 tetes, 1 hari, 2 hari, 1 bulan, 2 bulan, 1 tahun atau bahkan hingga 2 tahun lebih itu adalah hal yang lain. Semua bergantung dengan keputusan ibu, perjuangan ibu dengan segala kendala yang dihadapinya. Tidak untuk dihakimi atau diperdebatkan.


Bagi saya Pekan ASI dunia bukan hanya milik para ibu yang sedang menyusui, tetapi  juga milik para ayah yang sedang membantu istrinya memberikan supportnya, milik para Direktur utama yang sedang memberikan dukungan untuk karyawannya yang sedang menyusui, milik para nenek dan kakek yang sedang memberikan cinta kasih dan dukungan untuk anak/menantunya yang sedang menyusui, juga milik para kakak yang memiliki ibu yang sedang menyusui adiknya, milik para tante/budhe yang sedang memberikan bantuan untuk keponakan/sepupu nya yang sedang menyusui. Pekan ASI Dunia ini untuk kita semuanya. Untuk kita yang dengan tangan terbuka siap membantu siapa saja yang membutuhkan kita dalam memberikan support semangat, support tenaga, support pikiran dalam memberikan ASI, salah satu nutrisi terbaik untuk buah hatinya. Pekan ASI dunia, bagi saya ada bukan untuk mengintimidasi mereka yang memiliki pilihan berbeda. Seorang ayah tidak akan pernah bisa menyusui buah hatinya. Namun seorang ayah yang memberikan semangat, tenaga, dan bantuan apapun kepada istrinya yang sedang menyusui, akan menjadi salah satu dukungan keberhasilan seorang ibu untuk menyusui buah hatinya, selama ia mampu. Jadi, merayakan pekan ASI dunia, adalah hak semua orang. Selama kita merasa bahwa kita adalah orang yang siap memberikan dukungan do’a, semangat, tenaga, pikiran, maupun bantuan dalam bentuk apapun untuk para ibu yang sedang menyusui buah hatinya, maka kita berhak untuk merayakan pekan ASI dunia. Tanpa perlu merasa terintimidasi atau berkecil hati. Be Proud! Selama kita percaya, kita telah memberikan yang terbaik untuk buah hati, tak perlu berkecil hati. Tuhan Maha Mengetahui setiap perjuangan dan usaha yang kita lakukan. So, Who Support breastfeeding? I DO!

No comments:

Post a Comment