Oct 25, 2013

Welcome to the Amazing Three

Welcome to the amazing three... Yup, sekarang kira dan kara sudah 3 tahun lebih.. saya mengalami petualangan yang berbeda lagi kali ini. Tahapan yang saya jalani bersama kira dan kara juga berbeda.
Di tahapan usia ini rupanya anak sudah mulai melangkah mandiri. Sekarang kira dan kara sudah tidak mau lagi digandeng tangannya kalo lagi jalan-jalan. "aku mau jalan sendiri bunda" Mereka tidak peduli entah saat itu sedang berjalan di gang perumahan atau sedang menyeberang jalan di jalan raya. Seolah jalan sendiri seperti orang dewasa itu keren. Terkadang musti agak tricky menghadapinya. kalo sedang jalan di gang perumahan biasanya saya biarkan saja. Apabila ada mobil atau motor yang lewat,, selalu saya ingatkan untuk hati-hati dan berjalan dipinggir. Namun kalo sedang di jalan raya saya misti putar otak untuk terkadang pura-pura takut agar mereka mau menggandeng tangan saya. Hmmm.. meski sebenarnya takut beneran juga kalo mereka jalan sendiri dan tiba-tiba nyelonong lari. heuheu...
Di usia ini juga mereka lebih suka melakukan hal-hal kecil sendiri. seperti kalau mau minum UHT, sudah tidak mau lagi dibantu masukin sedotannya. Maunya pakai sepayu sendiri. Sudah mahir lepas dan pakai celana dan kaos sendiri. Meskipun beberapa kali kebalik depan-belakangnya. Dan seperti biasa, si ayah selalu saja telat sadar tahapan perkembangan anaknya. Pernah ketika mereka menemani saya lari di kebun bibit Kara tantrum hebat. Gara-garanya ketika saya sedang lari kira dan kara ditemani ayahnya duduk di pinggir danau sambil minum UHT. Dan ayahnya bermaksud membantu memasukkan sedotan, Kara marah hebat karena dia merasa bisa dan gak mau dibantu. dan dia minta sedotan itu ditempel lagi ke kemasan UHT agar bisa dia ulang lepasinnya. Akibatnya acara lari baru dapat 1 putaran harus berhenti, dan pulangnya ayahnya harus mengganti dengan UHT yang baru yang masih lengkap dengan sedotan menempel dikemasannya. haha..
Diusia ini pula mereka sudah mulai bermain secara mandiri. Saya mulai jarang terlibat permainan mereka. Biasanya mereka kompak bermain sesuatu berdua, terlihat asyik dan seru, Bahkan sore tadi mereka main kejar-kejaran berdua sampai keringat basah kuyup. Jadi bundanya ini bisa mengerjakan kerjaan yang lain.
Kira dan Kara juga mulai memilih stylenya sendiri. Kalau Kara suka segala sesuatu yang berbau princess dan berwarna pink, Kira lebih suka yang sporty dan tomboy. Kalau dapat kado rok bunga-bunga warna pink, Kira jaraang sekali mau memakainya. Hanya saat-saat tertentu saja dia mau dan minta untuk pakai. Namun kalau dapat oleh-oleh kaos, maka jangan harap kalau Kara mau memakainya. Kecuali kaos untuknya berwarna pink atau berkesan girlu. Kalau sudah begitu, Kira yang kejatuhan rejeki menerima oleh-oleh dobel, karena menerima hibah oleh-oleh untuk Kara. Jadi seperti ada kesepakatan tak tertulis diantara mereka, ketika menerima kado atau oleh-oleh maka yang Pink itu untuk adik dan warna selain itu punya kakak.
Selera film pun juga berbeda. Kalau Kara suka hello kitty, mickey mouse, maka Kira lebih memilih nonton film robot atau harry potter. Akibatnya, ketika nonton film-film itu saya harus intens menemani karena ada beberapa film yang banyak adegan kekerasannya. Saya belum pernah skip adegan-adegan itu, tapi saya selalu diskusikan apa yang mereka lihat. apa pendapatnya, bagaimana seharusnya, karena merekapun juga selalu banyak bertanya itu kenapa bunda, kenapa bisa gitu, itu gimana ceritanya, bla,,bla..bla..
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kira dan kara pun mulai lebih kritis, seperti Allah itu ada dimana bunda, kalau anak boy itu pipisnya pake apa bunda, kalau maemku itu masuk mulut terus kemana, bernapas itu apa, udara itu apa, pohon itu maem gak, kupu-kupu itu maemnya apa, tikus itu ada yang boy ada yang girl juga gak,  dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan "ajaib" yang setiap hari saya terima. Sekarang bundanya mulai banyak baca ensiklopedia pengetahuan. Ternyata ensiklopedia anak-anak itu luar biasa membantu. Semoga bunda selalu dapat rejeki lebih untuk dapat menambah koleksi bukumu nak.. hehe..
Ke depan saya masih akan banyak mengalami petualangan yang amazing, karena tahapanini belum selesai saya jalani. Saya yakin semua petualangan yang akan datang akannselalu membawa perjalanan penuh warna dan berlimpah ilmu baru bagi saya. thank you dear for taking me into this amazing three.. :)

Oct 24, 2013

New Baby Bala-bala...

Ini sebenarnya postingan gak penting-penting amat. Tapi karena lagi jatuh cintrong, jadi apa aja dianggap penting.
Ceritanya bunda lagi jatuh cinta sama sepatu ini.

Awalnya beli sepatu ini gak sengaja juga. Dari sekedar pengen beli sepatu untuk lari yang ringan dan nyaman. Tapi pengenya masih sekedar angin-anginan, karena emang post dananya belum ada. Pas lagi muter di Royal Plaza, iseng mampir di Sport warehouse. Eh ada diskon gila-gilaan. Awalnya naksir Merrel, tapi ternyata size yang dicari gak ada. Lalu tertambat pada Reebok ini. Sizenya ada, harga pun sangat ramah di kantong, jadilah dibungkus dan dibawa pulang. Sampai rumah dilihatin ke hubby, eh dia juga sukaa.. Alhamdulillah dapat acc juga. Lalu dicoba dipake lari, enaakk.. enteng.. nyaman...dan rasanya pergelangan kaki gak senyeri dulu sebelum pake sepatu lari beneran.
Lalu sepatu kantor yang mulai usang pun jadi dipensiunkan. Dan akhirnya Reebok pun berubah jadi sepatu segala kondisi. Tiba-tiba pengen lari ya dipake lari. Dipake ke kantor hayuuukk.. Dipake jalan jauh juga mareee!! Dan rasanya di kaki juga gak pernah kegerahan meskipun semua badan keringatan, kaki tetap gak keringatan. Jadi gak bau deh sepatu dan kaki.
Lihat warna-warna debu di sepatu, itu tanda cintaku untuk sepatu Reebok. karena sering sekali dipake. hahaha... Semoga berjodoh lama dengan new baby bala-bala satu ini.. :D

Oct 17, 2013

Brighter Blog For a Brighter Year

Cihuuiiii... tampilan blog kali ini baru. Lebih colorful, lebih fresh, lebih cerah. Bosen dengan tampilan blog yang lama, gatel juga buat utak-atik lagi templatenya. Dasar masih amatir, jadi cari template yang langsung pasang dan gratis saja. And.. whoalaaaa... inilah blog keluarga Setyadi yang baru. Ehemmm.. so what do you think?? :D

Tampilan baru kali ini untuk persembahan pada diri sendiri dalam rangka anniversary. Telat sih, tapi gapapa lah ya cerita-cerita sedikit. Jadi, tanggal 15 kemarin adalah double anniversary, 4 tahun resmi menjadi Ny. Setyadi dan 1 tahun menjadi Moderator di The Urban Mama. Alhamdulillah... Seneng karena bisa jadi double alarms. Pesan dan kesan?! Hhhmmm.. 4 tahun menjadi Ny. Setyadi, adalah 4 tahun hidup di roller coaster. Naik dan turun sering membuat hati dagdigdug, excited, geregetan, lot of laugh and tears, lot of bless, lot of love. Yang jelas selalu penuh warna. And for you my dearest chubby hubby, thank you for always being there, during my up and down. Thank you for always being different, thank you for always being you!
1 tahun menjadi moderator, benar-benar penuh pengalaman baru, banyak sahabat baru, banyak ilmu baru, banyak kegiatan baru, banyak cinta baru, banyak canda dan tawa baru... bahagia!!!

Semoga dengan tampilan blog baru, bisa makin produktif isi blognya yaaa!!!
*toyor diri sendiri* :D

Oct 3, 2013

Aku Belajar Bersama Kalian

Weekend kemarin saya mendapat cerita yang lumayan mengejutkan. Cerita itu bermula ketika saya datang ke sebuah salon langganan untuk potong rambut. Ada satu karyawannya yang sudah biasa melayani saya, dan kita pun juga sudah akrab. Ketika selesai dikeramas dan masih menunggu giliran untuk potong, tiba-tiba Kira dan Kara menghampiri saya. Kebetulan memang saya mengajak Kira dan Kara untuk proses perkenalan ke salon. Selama ini saya selalu gagal meminta Kara potong rambut di salon, karena dia terbiasa saya potong sendiri. Jadi sekalian saya ingin menunjukkan ke Kara kalau salon bukan tempat yang menakutkan.
Ketika Kira & Kara masuk itulah, si mbak terkejut melihat anak kembar. Lalu dia lanjut bercerita kalau sebenarnya dia pun kembar, tapi sudah lama tidak bertegur sapa dengan saudara kembarannya. Dia berdalih selalu tidak ada kecocokan, sering bertengkar, saudaranya yang bla...bla...bla...  Hati saya pun tercekat. Entah mengapa, cerita ini bukan satu-satunya yang pernah saya dengar. Saya pun juga pernah bertemu dengan seorang ibu bersama 2 putri kembarnya ketika di masjid. Si ibu pun mengeluh kalau anak kembarnya tidak pernah akur, selalu saja bertengkar.

Saya sendiri membayangkan bila melihat dua putri kembar saya bertengkar, hati saya pun tersayat. Suami saya pernah berkata kepada saya, kesedihan orang tua yang paling mendalam itu ketika melihat anak-anaknya bertengkar. Saya tidak ingin jika Kira dan Kara tidak bisa akur, bahkan sampai dewasa. Saya tidak ingin anak-anak saya hidup tanpa saling bertegur sapa dan terputus tali silaturahminya. Disaat saya tertatih-tatih belajar masa tumbuh kembang anak di usia emasnya, saya dikejutkan oleh cerita-cerita yang membuat hati saya teriris.
Saya memang bukan seorang psikolog. Saya pun baru 3 tahun lebih beberapa bulan menjadi seorang ibu. Semua pengetahuan yang pernah saya baca, saya dengar, dan saya pelajari masih sangat jauh dari memadai untuk menjadi seorang ibu yang bijaksana. Jalan saya untuk "berpetualang" bersama Kira dan Kara masih sangat panjang. Masih teramat sangat banyak yang harus saya pelajari agar saya mampu membawa mereka menjadi pribadi yang cerdas,  mandiri dan penuh kasih.
Saya menyadari kalau Kira dan Kara adalah dua pribadi yang amat sangat berbeda meskipun mereka terlahir kembar. Kira adalah anak yang ekspresif, terbuka, dan berkepribadian lembut. Sedangkan Kara adalah anak yang tangguh, kuat dan tertutup.  Dua sifat yang berlainan inilah yang sebenarnya adalah sifat yang saling melengkapi.  Tak layak bagi saya untuk membanding-bandingkan diantara mereka, yang membuat mereka menjadi saling berebut perhatian.  Betapa kebahagiaan saya tak terhingga ketika melihat mereka dapat kompak bermain, meskipun tak jarang selalu diselingi perbedaan pendapat.  Namun bukankah perbedaan pendapat memang sesuatu yang wajar diantara dua pribadi yang berbeda?! Perbedaan pendapat bukanlah suatu hal yang dapat dijadikan alasan untuk memulai perselisihan.
Saya sendiri adalah pribadi yang keras kepala, tertutup dan tidak mudah menyerah. Bersama Kira dan Kara saya belajar untuk selalu bersepakat, bernegosiasi, menghargai perbedaan dan saling memaafkan. Berkat Kira dan Kara lah saya banyak belajar tentang indahnya saling melengkapi. Dari Kira dan Kara pula saya belajar untuk menggunakan kedua telinga saya untuk lebih banyak mendengarkan, kedua mata saya untuk melihat dengan teliti, menggunakan kedua tangan saya untuk lebih banyak membantu, menggunakan kedua kaki saya untuk melangkah lebih jauh lagi, dan menggunakan hati saya untuk belajar meredam gejolak emosi saya yang mudah sekali meledak.

Dulu seorang teman pernah berkata kepada saya kalau ibu dari anak kembar adalah seorang ibu pilihan. Karena hanya 2% ibu yang diberi anugerah anak kembar. Dari dari 2% itu tidak semua dapat terlahir normal dan tumbuh besar bersama, mengingat resiko mengandung anak kembar sangat besar sekali. Saya sering mengingat kata-kata itu ketika saya mulai lelah melihat Kira dan Kara bertengkar berebut mainan. Saya tahu saya tak pantas untuk menyerah. Saya seharusnya mampu berjalan lebih jauh lagi untuk belajar bersama-sama bersama Kira dan Kara tentang arti berbagi, bergiliran dan menghargai hak orang lain.
Semoga apa yang saya tabur hari ini bersama Kira dan Kara akan menuai momen-momen penuh keindahan bersama. Saya tidak ingin berhenti belajar dan melangkah. Karena saya ingin melihat Kira dan Kara terus saling bergandengan tangan untuk saling menguatkan dan selalu berbagi kasih.